Kamis, 30 Desember 2010

Rezim Gizi (???)

Wah, kenapa ya saya bikin judul kayak gitu??
(tuu kan yg nulis malah bingung) :D

Berawal dari, saya sekarang sering ditanya sama teman-teman dan bahkan saudara serta para tetangga tentang: diet buat nurunin BB gimana? diet buat naikin BB gimana? kalo anak bayi umur 6 bulan maemnya gimana?? dan blablabla masih banyak lagi..

Well, mungkin status  mahasiswa S1 Gizi Kesehatan yang saya sandang membuat banyak pertanyaan seputar gizi berdatangan..padahal ilmu saya tentang hal tersebut masih miniiiiim sekali (aduh kasian deh, terus kamu selama ini belajar apa??!) Oke, lupakan! itulah awal mula kenapa muncul judul seperti itu di kepala saya dan selanjutnya tertulis deh! :D

Selama ini, yang sudah berakar dan mendarah daging (sorry agak lebay :p) di masyarakat bahwa asupan makanan dan zat gizi lainnya yang baik adalah yang memenuhi aturan 4 Sehat 5 Sempurna. Komposisinya: makanan pokok, lauk nabati&hewani, sayur mayur, buah, dan disempurnakan oleh susu.


Aturan pakainya, eh maaf, maksudnya aturan konsumsinya?? Ya sesuai keinginan. Kalo lapar ya makan, kalo engga ya ga usah. Wow! super bener..
Jadi beginilah wajah kualitas gizi masyarakat. Yang makan terus overnutrition, yang ga makan undernutrition. sehingga kini semerbak wacana tentang double trouble nutrition (masalah gizi ganda). Dalam satu keluarga akan ada anggota yang gemuk, dan ada yang cungkring (kurus kebangetan). Ironis sekali tampak luarannya..

Pada saat saya kuliah Filsafat Ilmu bersama profesor Soekirman, akrab disapa prof Kirman, beliau menjelaskan panjang lebar dan menceritakan perjuangan beliau mengenalkan Gizi Seimbang kepada masyarakat Indonesia. Dan tentunya menggeser mindset masyarakat dari Rezim purba 4 Sehat 5 Sempurna pada Gizi Seimbang.

apa alasan beliau 'ngotot' setengah mati (setengahnya masih hidup kok :D) mengganti rezim gizi yang sudah sangat dekat dengan masyarakat Indonesia??

Senangkep saya adalah karena beliau ingin Indonesia sehat. Mulia sekaliiii (terharu..)
Tapi memang, Gizi Seimbang itu menyenangkan sekali lho :)
aturan dan prinsipnya sungguh indah..dan yang penting mudah :)

Oia, kenapa saya menggunakan kata 'rezim' dalam hal pergizian ini?
Karena bahkan masalah gizi pun sekarang jadi oper-operan, mainan untuk kepentingan politik. Sedih sekali mengetahui betapa kepentingan politik pada akhirnya 'nggondeli' kemashlahatan umat. Nah, disinilah PR untuk para tenaga gizi khususnya dan masyarakat yang sudah tahu pada umumnya untuk ikut andil membantu prof Kirman.
semangat!
Sehat itu nikmat :) Gizi Seimbang itu menyenangkaaaaan :D

Minggu, 26 Desember 2010

layang-layang



Hidupku sekarang bebas.
Aku layaknya layang-layang.
Kertas-rangka adalah aku, ujung tali pengikat adalah di tanganku
Jika lewat angin menerpa,
Akan dengan cara apa aku bertahan?
Atau bagaimana aku melawan?
Dan seperti apa angin itu kuperlakukan?
Semuanya terserah padaku
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.

Langitku luas,
Kadang sepi tapi sering terlalu ramai
Jaga, dan jaga agar terbangku tak pernah terlalu tinggi dan jangan sampai terlalu rendah
Jaga, dan jaga agar taliku kuat serta tampak menjadi penguatku
Jaga, jaga, jaga
Agar tetap setia melayang bersama mendung, hujan, pelangi, terang mentari, terik tengah hari, ceria hari cerah, dan dingin malam bersama atau tanpa bulan gemintang
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.

Ada tanah di bawahku jika aku terhempas
Sakit. Rusak. Koyak. Sulit berdiri, hamper mustahil
Ada nuansa luas di atasku jika aku terlepas
Lepas. Hilang. Tak sesaat. Sulit kembali, hampir mustahil
Aku hanya perlu terbang tenang
Sesekali terlalu riang, sesekali agak diam
Bersama banyak layang-layang lain, aku tetap harus terbang teratur
Tak usah terpengaruh nanti bisa bergoyang keruh
Tak usah terikat nanti melilit lalu putus singkat
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.

Karena sebuah layang-layang diterbangkan dengan pengorbanan dan perjuangan
Karena sebuah layang-layang dijaga tenang dengan penuh semangat serta perhatian
Karena sebuah layang-layang adalah aku yang punya tujuan:
Terbang meninggi untuk mencapai sebuah tempat indah di ujung langit sana, sebagai akibat perjuangan dan pengabdian
Karena sekarang aku layaknya layang-layang
Yang masih akan terus terbang anggun tanpa niatan untuk diakhiri sebelum waktunya.

Laa rokhah illa fil Jannah J

Alhadulillah wa syukurillah atas nikmat nafas untuk senantiasa beriman, berislam, istiqomah, serta qona’ah..
Bismillah, bersiap untuk hari yang mungkin lebih indah mungkin tidak. SEMANGAT!!