Hidupku sekarang bebas.
Aku layaknya layang-layang.
Kertas-rangka adalah aku, ujung tali
pengikat adalah di tanganku
Jika lewat angin menerpa,
Akan dengan cara apa aku bertahan?
Atau bagaimana aku melawan?
Dan seperti apa angin itu kuperlakukan?
Semuanya terserah padaku
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.
Langitku luas,
Kadang sepi tapi sering terlalu ramai
Jaga, dan jaga agar terbangku tak pernah
terlalu tinggi dan jangan sampai terlalu rendah
Jaga, dan jaga agar taliku kuat serta
tampak menjadi penguatku
Jaga, jaga, jaga
Agar tetap setia
melayang bersama mendung, hujan, pelangi, terang mentari, terik tengah hari,
ceria hari cerah, dan dingin malam bersama atau tanpa bulan gemintang
Karena sekarang
aku layaknya layang-layang.
Ada tanah di
bawahku jika aku terhempas
Sakit. Rusak. Koyak. Sulit berdiri, hamper
mustahil
Ada nuansa luas di atasku jika aku terlepas
Lepas. Hilang. Tak sesaat. Sulit kembali,
hampir mustahil
Aku hanya perlu terbang tenang
Sesekali terlalu riang, sesekali agak diam
Bersama banyak layang-layang lain, aku
tetap harus terbang teratur
Tak usah terpengaruh nanti bisa bergoyang
keruh
Tak usah terikat nanti melilit lalu putus
singkat
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.
Karena sebuah layang-layang diterbangkan
dengan pengorbanan dan perjuangan
Karena sebuah layang-layang dijaga tenang
dengan penuh semangat serta perhatian
Karena sebuah layang-layang adalah aku yang
punya tujuan:
Terbang meninggi untuk mencapai sebuah
tempat indah di ujung langit sana, sebagai akibat perjuangan dan pengabdian
Karena sekarang aku layaknya layang-layang
Yang masih akan
terus terbang anggun tanpa niatan untuk diakhiri sebelum waktunya.
Laa rokhah illa
fil Jannah J
Alhadulillah wa
syukurillah atas nikmat nafas untuk senantiasa beriman, berislam, istiqomah,
serta qona’ah..
Bismillah,
bersiap untuk hari yang mungkin lebih indah mungkin tidak. SEMANGAT!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar