wuah, sudah lamaaaaa sekali ga buka dan update blog :(
nah, kebetulan saya pagi ini lagi usil banget, karena ternyata kuliah jam 8 dan jam 10 kosong (-____-) saya bermaksud ngshare keusilan saya. hehe
jadi ceritanya, saya itu usil ngetik apa yang disampaikan seorang ustadz pada sebuah acara kajian di FK UGM. jadi..saya usil ngepost hasil keusilan saya. berikut hasil keusilan tangan saya ;)
Manusia adalah makhluk yang
sempurna. Sadar bahwa hidupnya belum sempurna adalah proses menjalani hidup
menuju kesempurnaan.
-Lapar, ngantuk, lelah adalah hidayah tingkat
terendah yang sifatnya reflektif/spontanitas.
2.
-Dimensi hayawaniyah. Manusia juga punya syahwat,
libido, selera tentang rasa warna dan bau. Adalah hidayah indrawi/hidayah
alkhawasi. Manusia puya hidayah ini pada masa pubertas. Hanya isyarat hidayah
untuk fungsi reproduksi. Kalo diikuti nanti tidak akan tercapai cita-ita
hidupnya, akan ada resiko: biologis, psikologis, sosiologis, akademis, historis
(kesadarannya antara laki-laki dan perempuan berbeda), teologis.
3.
-Dimensi basyariyah: homosapien. Mulai ada
kreatifitas, bagaimana menjadikan. Manusia mampu mengembangkan scince dan
teknologi. Tapi produk-produk teknologi bukan jaminan untuk ketentraman. Barang
bergengsi sering menganggu, sedangkan barang berfungsi sering membantu.
4.
-Dimensi tafsiyah. Manusia punya emosional
quotion. Manusia membutuhkan stabilitas, ketentraman, keharmonisan.
5.
-Dimensi ruhiyah. Manusia membutuhkan idealisme.
Lima dimensi itu ada dalam diri
kita, ada dalam islam. Bedanya islam sama agama lain adalah Tuhannya Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Memberi apa yang kita butuhkan dan juga
menyanyangi yaitu dengan memberikan aturan-aturan untuk meloindungi kita.
Termasuk aturan hubungan laki-laki dan perempuan.
Di surat al hujurat:13 ,
laki-laki dan perempuan harus saling mengenal. Wanita harus mengenal
kelaki-lakiannya laki-laki, dan laki-laki harus mengenal kewanitaannya wanita.
Ali imran 113, al baqoroh 235:
jatuh cinta, merindukan pasangan.
Match secara komperehensif:
laki-laki 23, wanita 18 (menikah dengan yang seusia berarti membangun hubungan
yang inkonvensional, berarti harus dengan manajemen yang inkonvensional.
Sebelum 40 tahun ga masalah, tapi kalo udah di atas 40 tahun mulai bermunculan
masalah). Ar ruum:21
Tuntutan internal dan tuntutan
eksternal, yang mana?
Menikah untuk pasangan yang mampu,
bukan yang mau. Mampu: financial, emosional, mental, ilmu pengetahuan. Fiqh
pergaulan untuk menuntut perjalanan pergaulan laki-laki dan perempuan.
Fiqh pergaulan laki-laki dan
perempuan itu habluminannas: semua boleh dilakukan kecuali yang dilarang.
Larangan yang harus diketahui:
Pendidikan untuk anak-anak:
maskulinitas dan feminimitas, mengenalkan mahram, menundukkan/menjaga
pandangan, mendidik untuk tidak melakukan ikhtilat serta khalwat, mendidik
untuk tidak bersalaman atau bersenuhan dengan lawan jenis secara sengaja,
berdandan tidak tabarruj, memisahkan tempat tidur, mengenalkan waktu-waktu
berkunjung, dll.
jujur saat masuk ke ruangan tempat kajian itu, saya bener-bener ga tau kalo saat itu acaranya kajian, materinya TRUE LOVE vs FALSE LOVE. salah agenda aja udah membingungkan, apalagi ternyata dapet materi yang..wow. jadi ceritanya, saya dapet jarkom H-1 kalo mau ada General meeting sebuah kepanitiaan, eh paginya dapet jarkom lagi kalo ada kajian rutin di tempat dan waktu yang sama. lah kan saya bingung (-____-) karena yang mendesak waktunya adalah kepanitiaan itu, saya kan nangkepya tetep akan General Meeting. eh ternyata..badalaaa, saya salah nangkep :D