Minggu, 26 Desember 2010

layang-layang



Hidupku sekarang bebas.
Aku layaknya layang-layang.
Kertas-rangka adalah aku, ujung tali pengikat adalah di tanganku
Jika lewat angin menerpa,
Akan dengan cara apa aku bertahan?
Atau bagaimana aku melawan?
Dan seperti apa angin itu kuperlakukan?
Semuanya terserah padaku
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.

Langitku luas,
Kadang sepi tapi sering terlalu ramai
Jaga, dan jaga agar terbangku tak pernah terlalu tinggi dan jangan sampai terlalu rendah
Jaga, dan jaga agar taliku kuat serta tampak menjadi penguatku
Jaga, jaga, jaga
Agar tetap setia melayang bersama mendung, hujan, pelangi, terang mentari, terik tengah hari, ceria hari cerah, dan dingin malam bersama atau tanpa bulan gemintang
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.

Ada tanah di bawahku jika aku terhempas
Sakit. Rusak. Koyak. Sulit berdiri, hamper mustahil
Ada nuansa luas di atasku jika aku terlepas
Lepas. Hilang. Tak sesaat. Sulit kembali, hampir mustahil
Aku hanya perlu terbang tenang
Sesekali terlalu riang, sesekali agak diam
Bersama banyak layang-layang lain, aku tetap harus terbang teratur
Tak usah terpengaruh nanti bisa bergoyang keruh
Tak usah terikat nanti melilit lalu putus singkat
Karena sekarang aku layaknya layang-layang.

Karena sebuah layang-layang diterbangkan dengan pengorbanan dan perjuangan
Karena sebuah layang-layang dijaga tenang dengan penuh semangat serta perhatian
Karena sebuah layang-layang adalah aku yang punya tujuan:
Terbang meninggi untuk mencapai sebuah tempat indah di ujung langit sana, sebagai akibat perjuangan dan pengabdian
Karena sekarang aku layaknya layang-layang
Yang masih akan terus terbang anggun tanpa niatan untuk diakhiri sebelum waktunya.

Laa rokhah illa fil Jannah J

Alhadulillah wa syukurillah atas nikmat nafas untuk senantiasa beriman, berislam, istiqomah, serta qona’ah..
Bismillah, bersiap untuk hari yang mungkin lebih indah mungkin tidak. SEMANGAT!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar